Welcome to My Blog "SABRIANAH BADARUDDIN"

Selasa, 05 Juni 2012

EMPAT SEKAWAN

Malam itu, suasana kampung sangat sepi. Tak ada warga yang lalu lalang. Hanya suara serangga dan binatang hutan yang menemani malam. Tiba-tiba, terdengar suara langkah kaki yang memecah keheningan. Empat orang anak menampakkan diri mereka dari kegelapan malam. Mereka terlihat mengenakan sarung dan peci dan berjalan menuju surau. Jarak surau dari gubuk mereka cukup jauh, namun hal itu tak membuat semangat mereka surut untuk belajar mengaji.
Mereka adalah Dahlan, Syahrul, Arif, dan Amir. Dahlan merupakan anak yang usil namun ia suka menolong teman-temanya saat mereka butuh pertolongan. Berbeda dengan Syahrul yang baik dan bertanggung jawab. Arif yang memiliki badan yang besar tak melambangkan keberaniannya, ia anak yang sangat penakut. Sedangkan Amir, ia memiliki otak yang encer dan dipenuhi rencana yang jitu. Mereka memiliki rasa kebersamaan yang tinggi, sehingga mereka jarang terpisahkan.
Karena jarak surau yang cukup jauh, dalam perjalanan mereka bercengkerama dan sesekali tertawa untuk mengisi heningnya malam. Walaupun sebenarnya Arif sangat ketakutan ketika melewati pemakaman, namun karena ia ditemani oleh teman-temannya rasa takut itu hilang dengan sendirinya. Tak terasa, mereka tiba di surau. Mereka segera mengambil air wudhu dan masuk ke surau untuk mengaji. Setelah selesai mengaji, terlintas di benak Amir untuk mengajak teman-temannya bermain petak umpet. Oleh karena itu, ia segera menemui ketiga kawannya.
“Hey, apakah kalian mau bermain petak umpet?” kata Amir bersemangat.
“Tentu saja, Ayo!” jawab Syahrul dan Dahlan bersamaan.
“Tapi, ini kan malam hari.” ucap Arif.
“Ah, kamu penakut. Kalau tidak mau, ya sudah!” kata Amir dengan lantang.
“Baiklah, tapi jangan jauh-jauh ya?” ucap Arif.
“Iya, iya.” sela Syahrul.
Permainan itu pun dimulai dan Arif mendapat giliran pertama untuk mencari kawan-kawanya. Syahrul, Dahlan, dan Amir segera mencari tempat persembunyian. Syahrul bersembunyi di balik semak-semak, Dahlan bersembunyi di balik pohon, sedangkan Amir bersembunyi di balik kandang ayam. Setelah menutup mata beberapa saat, Arif segera mencari ketiga kawannya. Ia telah berkali-kali mengitari pekarangan surau, namun tak jua menemukan ketiga kawannya. Karena lelah, Arif pun masuk ke surau untuk beristirahat.
Amir, Syahrul, dan Dahlan yang lelah bersembunyi, kini keluar dari tempat persembunyian mereka. Mereka kemudian pergi mencari Arif yang tidak menemukan tempat persembunyian mereka. Karena tidak menemukan Arif di sekitar surau, mereka pun mulai cemas.
“Jangan-jangan, Arif…” kata Dahlan.
“Hush, jangan bilang begitu. Kita harus cari dia lagi!” sela Syharul.
“Baiklah.” ucap Dahlan.
Karena tidak jua menemukan Arif, Dahlan mulai menyalahkan Amir yang telah mengajak mereka bermain petak umpet.
“Ini semua salah kamu, Amir.” ucap Dahlan sambil menunjuk Amir.
“Aku salah kenapa?” kata Amir.
“Coba saja kamu tidak mengajak kami bermain petak umpet, Arif tidak mungkin hilang.” jawab Dahlan.
Adu argumen pun terjadi. Hampir saja Amir dan Dahlan berkelahi jika Syahrul tak melerainya dan menemukan solusi untuk menemukan Arif.
“Hei, mengapa kita tidak masuk ke dalam surau? mungkin saja ada yang tahu keberadaan Arif.”
“Baiklah”, kata Amir.
Mereka bertiga segera masuk kedalam surau. Mereka bertiga terkejut, ternyata Arif sedang tertidur di dalam surau.
“Itu Arif, kan?” ucap Amir
“Iya, itu Arif.” Jawab Dahlan
“Sudah kukatakan bukan? Dia kan penakut, mana mungkin dia mencari kita jauh-jauh” ucap Syahrul sambil tertawa.
Akhirnya Amir meminta maaf pada Dahlan karena telah menuduhnya, sebaliknya Dahlan meminta maaf karena salah paham yang terjadi.
Mereka pun membangunkan Arif dan meneceritakan yang terjadi. Arif meminta maaf karena istirahat di surau dan membuat mereka khawatir. Setelah selesai bercerita, mereka pun bersama-sama pulang tanpa ada permusuhan antara mereka.

Author        : Andi Tenri Jemma
contact       : http://www.jemmadlooker@ymail.com/
                    http://www.jemma090296@gmail.com/ 
Wordpress : http://andijemma.wordpress.com/       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sebelumnya telah berkunjung ke my blog "Anak Bangsa Berkarya".
Berkunjung lagi ya kali lain! Silahkan memberi komentar atas postingan yang ada!